Sabtu, 01 Maret 2014

PBNU Serukan Shalat Ghaib untuk KH Masduqi Machfudz

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau warga NU, dan umat Islam secara umum, untuk bertakziah ke rumah duka Rais Syuriyah PBNU KH Masduqi Mahfudz yang wafat Sabtu (1/3) petang di Malang, Jawa Timur.

Bagi yang tidak memungkinkan takziah secara langsung diminta menunaikan shalat ghaib. “Ini bentuk penghormatan terakhir kepada guru kita, Kiai Masduqi. Insya Allah seluruh amal perbuatannya diterima,” kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Jakarta.


Kang Said, demikian ia akrab disapa, mengaku merasa sangat kehilangan kiai yang meninggal dunia di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang, Jawa Timur itu. “Belum lama kita ditinggal Kiai Sahal Mahfudh (Rais Aam PBNU), seorang kiai kharismatik lainnya sekarang meninggalkan kita. Innalilahi wainna Ilaihi Rojiun," kata tuturnya.

Mengikuti Kebutuhan Zaman


Di mata Kang Said, Kiai Masduqi adalah guru dan teladan yang sangat alim. Kiai yang lahir di Pati, Jawa Tengah, tersebut dinilai sebagai sosok yang sangat dalam menguasai ilmu fiqih di kitab-kitab klasik, namun mampu mengaktualisasikanya sesuai dengan kebutuhan zaman.

“Saat kita belum banyak mengenal komputer, tahun 1996 dalam Munas NU di Lombok, Kiai Masduqi sudah bisa mengoperasikan laptop,” kenang Kiai Said.

Kiai Masduqi yang tercatat sebagai murid dari Kiai Kholil, Rembang, Jawa Tengah, lanjut Kang Said, juga dikenal sebagai sosok yang zahid, tulus, dan ikhlas. Pendiriannya dalam mempertahankan prinsip keagamaan sangat keras, hingga menjadikannya sebagi kiai yang kharismatik dan sangat disegani.

“Kiai Masduqi tidak segan berdebat dengan anak-anak muda seperti saya, Pak Masdar (Farid Mas’udi), dan lain sebagainya. Secara keilmuan kami sering tidak sependapat, tapi secara umum kami sangat takdim, sangat menghormati beliau,” urai Kang Said.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar